KATA PENGANTAR
Alahamdulilah
tiada kata-kata yang paling Indah selain ucapan syukur kepada Allah SWT. Karena
izin-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KOMUNIKASI DAN KONSELING TENTANG
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA. Solawat dan salam penulis haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai qudwah dalam menjalani hidup ini.
Penulis
menyadari keberhasilan tidak terlepas dari berbagai pihak, baik bantuan moril
maupun material. Untuk itu dengan hati yang tulus Dan ikhlas penulis sampaikan
rasa hormat Dan terimakasih kepada :
1. Ibu
Eni Anjarsari, SE ., selaku ketua yayasan STIKes Fatthir Husada.
2. Bapak
Rakhmat Gumilar Rukhman, S.Kp., M.Kes., selaku ketua STIKes Fatthir
Husada.
3. Ibu
Nani Yuliarfani, S.ST ., Selaku dosen mata kuliah "Komsel"
4. semua
teman-teman satu perjuangan program pendidikan D III Kebidanan angkatan 2014
Penulis
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu di
perbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik Dan saran yang berguna demi
kesempurnaan makalah ini.
Tangerang, 20 Oktober 2015
Penyusun
Yusti khaerani
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………...…… i
DAFTAR
ISI……………………………………………………….……………… ii
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………..………… 1
A.
Latar Belakang…………………………………………………….………… 1
B.
Rumusan Masalah……….…………………………………………..……… 1
C.
Tujuan………………….…………………………………………….……… 1
BAB
II PEMBAHASAN…………………………………………………….…….. 1
A. Pengertian hubuangan antara manusia………………………….…………. 2
B.
HAM
dalam arti luas………………………………………………………. 2
BAB
III PENUTUP………………………………………………………………... 8
A.
Kesimpulan……………………………………………………………….…. 8
B.
Saran………………………………………………………………………… 9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Komunikasi
persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka
dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan
kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak.Suksesnya seseorang dalam
melaksanakan “Human Relations” karena ia berkomunikasi secara etis,
ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain.
Human Relations ini dilakukan dimana saja —> di rumah, pasar, kampus,
toko, dalam bis, kereta api, dan sebagainya.
B.Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian hubungan antara
manusia?
2.
Apa yang di maksud hubungan antara
manusia?
3.
Apa tujuan dari hubungan antara
manusia?
C.
Tujuan
Agar mahasiswa dapata mengerti dan
memahami apa yang di sebut dengan komunikasi intrapersonal hubungan antara
manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
hubuangan antara manusia
Hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara bidan dengan
pasien dalam pelayanan
kebidanan
Ciri hakiki “Human Relations“, yaitu:
1.
Proses rohaniah
yang tertuju kepada “kebahagiaan” berdasarkan watak, sifat, perangai,
kepribadian, sikap, tingkah laku, dan lain-lain.
2.
Aspek kejiwaan yang terdapat pada
diri manusia
Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini berlangsung pada “Komunikasi Antar Personal”. Karena sifatnya “dialogis“, maka masing-masing tahu,
sadar, dan merasakan efeknya.
Pengertian HAM Menurut Beberapa Pakar
1.
Cabot dan Kahl (1967):
HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan,
khususnya masalah interaksi
dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara
timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
2.
H. Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku
individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
3.
Keith Davis “Human
Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan
dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggungj awab
dalam suatu kelompok
merupakan interaksi
orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara
produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis
dan sosial.
4.
Ferdinand Tonnies:
menyatakan bahwa manusia
dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu: (1) Gemeinscaft, hal yang dialami
oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya olek karena
pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional; (2) Gessellscaft,
pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas
keluar masuk dari kelompok
tersebut.
B.
HAM dalam arti luas
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain
secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan,
sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah
pihak.Suksesnya seseorang dalam melaksanakan “Human Relations” karena ia
berkomunikasi secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang
lain.
Human Relations
ini dilakukan dimana saja —> di rumah, pasar, kampus, toko, dalam bis,
kereta api, dan sebagainya.
Kesimpulan:
Proses interaksi
melibatkan perasaan, kata yang diucapkan dalam komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan
membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah.
1.
Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor
sosial dan psikologis
dalam penyesuaian diri manusia
sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
2.
Memenuhi kebutuhan antara individu
yang satu dengan yang lain.
4.
Menumbuhkan sikap kerjasama.
5.
Menghilangkan sikap egois/paling
benar.
6.
Menghindari dari sikap stagnan
karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.
Interaksi sosial
melibatkan individu secara fisik
maupun psikologis.
Faktor utama dalam proses internalisasi antara lain :
1.
Imitasi adalah keadaan seseorang
yang mengikuti sesuatu di luar dirinya/ meniru. Hal yang perlu diperhatikan
sebelum meniru adalah mempunyai minat dan perhatian yang besar, sikap
menjunjung tinggi, pandangan meniru akan memperoleh penghargaan sosial yang
tinggi.
2.
Sugesti adalah proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa kritik
lebih dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti adalah: (1) hambatan berpikir,
akibat rangsangan emosi proses
sugesti diterima secara langsung; (2) pikiran terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran yang
terpecah-pecah; (3) otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang yang
memiliki prestise sosial tinggi; (4) mayoritas, menerima pandangan dari kelompok mayoritas; (5) kepercayaan penuh, penerimaan pandangan
tanpa pertimbangan lebih lanjut.
3.
Identifikasi adalah proses yangberlangsung secara sadar, irasional, berdasar perasaan,
dan berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi sistem norma-norma
yang ada. Menurut Sigmund Freud “identifikasi” merupakan cara belajar norma
dari orang tuanya.
4.
Simpati adalah perasaan tertarik
individu terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan.
Cara seseorang melakukan interaksi
sosial dengan menggunakan komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal.
1.
Rasa Percaya
Secara ilmiah “percaya” didefinisikan mangandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam
situasi yang penuh resiko (Eiddin, 1967: 224-234).
Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah
meningkatkan komunikasi interpersonal (membuka saluran
komunikasi, memperlancar pengiriman informasi,
memperluas peluang mencapai tujuan);
mengurangi hambatan interpersonal.
1)Menerima, kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa
menilai dan berusaha mengendalikan.
2. Sikap Sportif
Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam
komunikasi yang terjadi dalam interaksi
sosial. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku yang menimbulkan sikap sportif.
Iklim defensif meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan kepastian. Sedangkan iklim
suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.
a.
Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah
penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengecam. Deskripsi adalah
penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.
b.
Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain,
mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah
adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.
c.
Strategi
dan spontanitas. Strategi
adalah penggunaan tujuan
atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
d.
Netralitas dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal, memperlakukan orang
lain sebagai objek. Empati
artinya memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.
1)
Superioritas dan persamaan.
Superioritas artinya seseorang lebih tinggi karena status, kekuasaan,
kemampuan, intelektual, kekayaan atau kecantikan. Persamaan adalah sikap
memperlakukan seseorang secara horisontal dan demokratis.
2)
Kepastian dan Profesionalisme.
Individu yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, egois, dan melihat
pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah kesediaan
meninjau kembali pendapat orang lain.
3. Sikap Terbuka dan Sikap Tertutup
Perbedaan karakteristik orang yang terbuka dan orang yang
tertutup yaitu:
a.
Sikap terbuka: menilai pesan secara objektif dengan menggunakan data dan keajegan
logika; membedakan dengan mudah,
melihat suasana ; berorientasi pada isi pesan; mencari informasi dari berbagai sumber; lebih bersifat profesionalisme dan
berusaha mengubah kepercayaan; mencari pengertian pesan
yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan.
b.
Sikap tertutup: menilai pesan berdasarkan motif; berpikir simplisis tanpa suasana;
bersandar pada banyak sumber pesan
daripada isi pesan; kaku dan memegang teguh sistem kepercayaan; menolak dan
mengabaikan pesan yang tidak konsisten dengan sistem kepercayaan.
1.
Tindakan sosial.
2.
Kontak sosial.
a.
Tindakan Sosial
Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang
individu yang dapat mempengaruhi individu lain dalam masyarakat. Tindakan
sosial dibedakan menjadi :
1)
Tindakan rasional instrumental:
tindakan yang memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan atau antara efisiensi dengan efektifitas.
2)
Tindakan rasional berepresati nilai:
tindakan yang berkaitan dengan nilai dasar dalam masyarakat.
3)
Tindakan tradisional: tindakan yang
dilakukan berdasarkan pertimbangan adat istiadat atau kebiasaan.
4)
Tindakan afektif: tindakan yang
dilakukan seseorang atau kelompok
berdasarkan perasaan atau emosi.
b.
Kontak Sosial
Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak
lain yang merupakan terjadinya awal interaksi
sosial.
Kontak sosial dibedakan:
1)
Cara pihak yang berkomunikasi; baik
langsung maupun tidak langsung.
2)
Cara terjadinya; kontak primer
maupun kontak sekunder.
Proses
komunikasi terjadi saat kontak sosial
berlangsung. Secara harfiah komunikasi merupakan hubungan atau pergaulan dengan orang lain.
1)
Teori transaksi (model pertukaran
sosial) – HAM berlangsung mengikuti kaidah transaksional.
2)
Teori peran – Pergaulan sosial sudah
ada skenario yang disusun oleh masyarakat yang mengatur apa dan bagaimana peran
tiap orang dalam pergaulannya.
3)
Teori permainan – Klarifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, dewasa dan orang tua.
Masing-masing individu mempunyai sifat yang khas.
F.
Konsep
Diri
Definisi Konsep
Diri menurut Wiiliam D. Brooks adalah those
physical, social, and psychological perceptions of ourselves that we have
derived from experiences and our interaction with others.
Konsep
diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep
diri positip. Konsep
diri memainkan peran yang sangat besar
dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep
diri dapat dianalogikan sebagai suatu
operating sistem yang menjalankan suatu komputer. Konsep
diri dapat mempengaruhi kemampuan
berpikir seseorang. Konsep diri
yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba
hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut
sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa
tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.
Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal
baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri
berharga, berani menetapkan tujuan
hidup, bersikap dan berpikir positip, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang
handal.
Komunikan
yang berkonsep diri positip adalah Komunikan yang Tembus Pandang (transparent). Faktor yang mempengaruhi: orang lain, significant others,
reference group.
1.
Konsep diri
negatif: peka pada kritik; responsif sekali pada pujian; hiperkritis; cenderung
merasa tidak disenangi orang lain; bersikap pesimitis pada kompetensi.
2.
Konsep diri
positif: yakin akan kemampuan mengatasi masalah; merasa setara dengan orang
lain; menerima pujian tanpa rasa malu; sadar akan keinginan dan perilaku tidak selalu disetujui oleh orang lain; mampu memperbaiki
diri
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara bidan dengan
pasien dalam pelayanan
kebidanan
Ciri hakiki “Human Relations“, yaitu:
3.
Proses rohaniah
yang tertuju kepada “kebahagiaan” berdasarkan watak, sifat, perangai,
kepribadian, sikap, tingkah laku, dan lain-lain.
4.
Aspek kejiwaan yang terdapat pada
diri manusia
Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini berlangsung pada “Komunikasi Antar Personal”. Karena sifatnya “dialogis“, maka masing-masing tahu,
sadar, dan merasakan efeknya.
Pengertian HAM Menurut Beberapa Pakar
5.
Cabot dan Kahl (1967):
HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan,
khususnya masalah interaksi
dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara
timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
6.
H. Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku
individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
7.
Keith Davis “Human
Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan
dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggungj awab
dalam suatu kelompok
merupakan interaksi
orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara
produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis
dan sosial.
8.
Ferdinand Tonnies:
menyatakan bahwa manusia
dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu: (1) Gemeinscaft, hal yang dialami
oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya olek karena
pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional; (2) Gessellscaft,
pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas
keluar masuk dari kelompok
tersebut.
B. Saran
kita sebagai manusia
yang bersosial harus menjanga hubungan antara manusia dengan baik dengan cara :
a.
Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah
penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengecam. Deskripsi adalah
penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.
b.
Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain,
mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah
adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.